WAKTU ADALAH GURU KEHIDUPAN: Menuju Masa Depan yang Terarah


Tulisan ini dibuat:  Semarang,  20 Desember 2018, 20:38.

Tentang hidup yang tak semudah apa yang terlihat. 
Menjadi dewasa itu, tak semenyenangkan yang ku kira.  
Menjadi dewasa itu, berarti beban.  
Saat hidup tak punya lagi sandaran. 
Saat masalah harus sepenuhnya kau selesaikan. Terkadang, bahkan bantuan pun tak bisa kau harapkan.  
Saat tak ada lagi sosok yang mampu kau andalkan, bahkan keluarga atau sahabat karib. 
Menjadi dewasa itu harus siap dengan segala kekecewaan.  
Menjadi dewasa itu berat,  kau harus menghadapi segala masalah yang akan datang kapan pun, tak peduli kau siap atau tidak.  
Dulu,  mungkin aku berpikir menyalahkan sesuatu atas kesusahan yang terjadi adalah kesenangan tersendiri.  Menyalahkan hidup, menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan takdir.  Adalah hal termudah untuk menutupi rasa sakit dan ketidak beruntungan dalam hidup.  Lalu akhirnya aku sampai pada saat tidak ada lagi hal yang bisa aku salahkan. Karena segalanya pernah kujadikan alasan atas ketidak beruntungan itu.  Saat itu,  menyalahkan diri sendiri adalah pilihan terakhir.  

Tapi hidup akan terus berjalan dengan atau bahkan tanpa ku.  Kesalahanku pernah memposisikan diri,  sebagai pemeran utama.  Aku yang terpenting,  semua orang harus mengerti keinginan ku.  Semua orang harus mau menerima kehadiranku. Aku akan selalu ada diantara mereka.  Padahal kenyataannya,  mereka pun akan hidup walau pun tanpa aku.  Saaat itu lah,  aku harus berfikir hidup ini tak sepenuhnya tentang ku,  mereka adalah pemeran utama dalam jalan hidup masing-masing.  Aku tak bisa mengandalkan mereka.  Karena pada akhirnya manusia akan pergi sendiri, mati sendiri dan bangkit lagi sendiri.  Semua dipertanggung jawabkan sendiri.  Terima kasih kalian,  yang pernah hadir,  memudahkan dan memberikan warna dalam kehidupan ku.  
Impian ku sekarang bukan mengharapkan banyak bantuan.  Tapi inginku menjadi berarti dan memberikan banyak bantuan untuk orang-orang disekitar.  Orang-orang tersayang.  Kekecewaan ku bukan lagi ketika aku gagal dan tidak mampu.  Tetapi ketika mereka membutuhkan ku dan aku tak bisa selalu ada di sampingnya.  

Seiring berjalannya waktu...  
Disitu lah kau akan menemukan hal baru. 

Comments