Jatuh Cinta dan Patah Hati Terindah





Kau tau,  sore ini kelabu. 
Masih tanpa mu. 
Rindu ini masih terpendam dalam ketidakpastian. 
Kau tau?  Kau masih tempat yang selalu ku tuju.  
Saat lelah mengacaukan hari ku. 
Kala resah tak pernah berhenti menyibukkan pikirku. 
Dan kala masalah terus datang tanpa mengetuk pintu. 
Lagi lagi..  Kamu yang selalu ada dalam otak ku.  Dan hati ku,  pastinya. 

Aku ingin bercerita, tentang cinta yang pernah aku harapkan binasa.  
Tentang cinta yang tak hentinya memberikan derita.  
Tapi, aku tak mampu tanpanya. Bahkan tak sedetikpun aku bisa berhenti memikirkannya.  


Tuhan jaga perasannya untuk ku  yang tak sempurna ini.  
Berkali-kali ingin aku berhenti,  tapi berkali-kali dia buat ku yakin kembali.  
Berkali-kali ragu ku menghampiri,  pikirku dia sudah tak sayang lagi.  Namun berkali-kali saat bertatap langsung dengannya aku melihat,  semua baik-baik saja.  Tak ada yang salah,  kasih itu masih samar terlihat. 

Tuhan apalagi ini?  

Seolah Engkau memang menciptakan hati ini khusus untuk mempertahankannya apa pun terjadi.  Kau buatku terlatih menghadapi rasa sakit dan keputus asaan yang selalu tiba-tiba datang.  
Tuhan mengirimkan dia untuk mengajariku tentang ketulusan, 
Tentang memberi tanpa mengharap kembali.  
Bersama mu Tuhan meminta ku belajar kembali tentang kesabaran. 
Menanti sesuatu yang tak pernah menjanji.  
Belajar percaya tanpa ada jaminannya. 
Belajar untuk ikhlas walau pun nantinya tak terbalas. 
Menunggu,  padahal aku tau, belum tentu dia akan datang dan singgah.  


Namun,  diantara semuanya.  Tuhan memberikan ku banyak sekali kebahagiaan,  lewat dia.  
Dia yang namanya tak pernah absen dalam sujud dan doa.  
Dia yang selalu membuatku merasakan, bahagia yang tak pernah ku rasa sebelumnya. 

Begitulah,  cinta selalu sepaket dengan rasa sakitnya bukan?  

Aku bahkan tak tau,  bagaimana cara kerja hati yang selalu menerima apa pun yang terjadi,  tentangnya apalagi. 
Dia selalu berhasil membuat ku yakin.  
Dan akhirnya hati dan otak ku bekerja lagi.  Berjuang sedikit lagi raff!!  

Kata Tuhan dalam suatu jawaban doa ku,  seolah hati ku memang di takdirkan untuk mu. 

Sekeras apa pun kamu, 
Selama apa pun aku mencintai sendirian. 
Seolah Tuhan memberikan ku kekuatan. 

Doa ku dalam setiap langkah ku. 
Semoga dia selalu dalam penjagaan-Nya. 
Semoga bahagia selalu ada dalam setiap hembus nafasnya. 
Semoga segala impian yang dia tinggikan dapat tercapai.  

Saat itu tiba,  ingat selalu.  Aku masih selalu ada untuk tersenyum melihat dia bahagia.  

Terimakasih.  
Dia adalah lelaki yang  dengan sabar selalu menyisihkan daging ikan dari durinya.  Ya,  saat aku makan,  dia yang selalu memisahkan daging ayam dari tulangnya.  Dia yang rela menghabiskan makanan ku yang tersisa karena banyak porsinya. 

Dia yang membuatku berhenti untuk merasakan nikmatnya seduhan kopi.  
Tak baik katanya.  

Dia adalah sosok yang penuh dengan kontradiksi.  
Perhatian namun tak pernah mau peduli. 
Penyabar namun terkadang membuatku ingin menangis melihatnya diam menahan amarah.  
Baik hati kepada siapa pun,  namun sering kali sikapnya menyakiti ku.  

Ya dia adalah bentuk dari 'cinta itu ketika hal serumit apa pun dapat selesai hanya dengan kata "menerima", ' 
Begitu lah cara cinta bekerja.  

Dan dia harus tau,  dia telah menawan sebuah hati yang tak lagi bisa lepas dan pergi.  

Bolehkan aku egois berdoa meminta pada Tuhan agar kau selalu milikku

Kau selalu berhasil membuatku selalu memikirkan mu. 

Namun, jika akhirnya tidak seperti apa yang aku inginkan.  Tak apa!  Berbahagialah!  


Ya benar,  karena bahagia terlalu istimewa untuk berlansung selamanya.  Tuhan mengizinkan mu merasakan derita dan airmata,  agar kelak lebih menghargai kebahagiaan yang sementara.  

Comments