PERIHAL MENGIKHLASKAN



Perasaan kehilangan terkadang menjebak kita dalam keterpurukan. Merasa tak bisa hidup tanpa dia. Merasa belum siap untuk memulai semuanya sendiri.. lagi, dan lagi. Tak tau arah akan bagaimana setelah dia pergi.

Hari-hari yang biasanya dilalui berdua, dengan tiba-tiba dipaksa untuk terbiasa tanpa kehadirannya. Perhatiannya. Bantuan serta kasih sayangnya. Ya, keadaan menuntutku menjadi manusia baru. Perasaan kehilangan memaksaku untuk berubah memandang cinta, berubah mamandang rasa sakit dan nestapa.

Ini bagian kedua dari perjalanan patah hatiku. Setelah bagian pertama usai, aku kira secepat itu akan sembuh dari luka. Karena tak adalagi luka yang menganga, sisanya hanya hampa. Ternyata aku salah, hampa adalah bagian paling menyedihkan dalam proses kehilangan. Ketika aku belum bisa mengikhlaskan, tetapi dituntut secepatnya melepaskan. Mungkin terlihat biasa saja, tapi kau tak pernah tau, setiap malam aku larut dalam khayalan tentangmu. Tuhan, aku tak pernah terjatuh sedalam ini. Tanpa airmata, mengapa luka ini semakin dalam kurasa.

Masih menghitung hari-hari berat yang kulalui dengan perasaan ingin memilikimu. Tanpa sadar, perasaan itu membuatku semakin kehilangan. Harapan-harapan kecil yang membuatku semakin tak siap untuk melepaskanmu. Hingga setiap detik yang kulalui hanya dalam imajinasi bahwa kau tidak benar-benar pergi. Aku lupa, bahwa aku hidup dalam mimpi yang kuciptakan sendiri. Denganmu pasti,

Aku lupa, beberapa orang datang memberikanmu bahagia. Beberapa lagi sengaja datang untuk meninggalkan kenangan. Dan yang terakhir datang memberikanmu pelajaran. Pelajaran besar yang harus kau bayar dengan airmata.

Perihal mengikhlaskan apa yang telah pergi. Selalu ada alasan mengapa Tuhan mengijinkan seseorang hadir dalam hidupmu. Begitupun, Tuhan selalu punya alasan mengapa seseorang harus pergi meninggalkanmu.

Bersabarlah dengan proses ini, tak mudah memang. Ketika merasa hidup diantara perasaan kosong dan hampa. Tak mudah memang melepaskan apa yang benar-benar dibutuhkan. Tuhan hanya ingin kau belajar menjadi kuat.

Sesuatu yang indah telah dipersiapkan, untukmu yang belajar mengikhlaskan.



Comments

Post a Comment